Maros – reakipress.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin, pada pembukaan Maros Job Fair, di Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (27/06/2024) mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Kabupaten Marost mengalami perubahan yang signifikan berdasarkan jenjang pendidikan.
Menurut Andi Davied, berdasarkan data tahun 2022, tingkat pengangguran terbesar terjadi di kalangan tamatan SMA, mencapai 8,15 persen. Sementara untuk tamatan SD atau yang tidak tamat SD, angka pengangguran mencapai 4 persen, tamatan SMP 0,92 persen, dan tamatan S1 sebesar 2,54 persen.
Pada tahun 2023, pola pengangguran di Kabupaten Maros mengalami perubahan. Jumlah pengangguran di kalangan tamatan SD menurun drastis menjadi 1,79 persen, sementara tamatan SMP mengalami kenaikan menjadi 3,03 persen. Meski begitu, tingkat pengangguran tamatan SMA tetap tinggi, yaitu 5,48 persen. Sedangkan untuk tamatan S1, tingkat pengangguran mencapai 4,99 persen.
Job Fair yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP-Tk) ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dengan menawarkan 633 lowongan pekerjaan kepada masyarakat, termasuk lowongan khusus untuk disabilitas. Acara ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka.
Job Fair di Mal Pelayanan Publik ini berlangsung selama dua hari, 27-28 Juni 2024, dan diharapkan dapat menjadi momentum untuk menyeimbangkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Maros.