Jakarta – reaksipress.com – Usaha catering sering dipandang sekadar urusan memasak dalam jumlah besar. Padahal, baik catering penerbangan haji maupun catering program makan siang bergizi gratis, keduanya menyangkut keselamatan banyak orang sehingga tidak boleh dilakukan sembarangan.
Dalam penerbangan haji, pengelolaan dapur catering wajib memenuhi standar internasional. Mulai dari izin resmi Kementerian Perhubungan, BPOM, sertifikasi halal, hingga sistem keamanan pangan HACCP/ISO 22000. Distribusi makanan pun diawasi ketat, menggunakan kendaraan berpendingin, dengan pengawasan langsung dari pihak maskapai dan otoritas bandara.
Sementara itu, catering MBG juga wajib menerapkan standar ketat. Siswa membutuhkan makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi seimbang dan aman. Dinas Kesehatan mengatur agar dapur sekolah memiliki sertifikat higiene sanitasi, menggunakan bahan segar, serta menyajikan makanan dengan cara yang higienis.
“Catering untuk anak sekolah tidak boleh asal-asalan. Mereka adalah generasi penerus, sehingga harus dilindungi dari makanan berisiko,” kata salah satu praktisi gizi masyarakat.
Kasus keracunan makanan di sekolah yang kerap terjadi di beberapa daerah menjadi alarm agar pengawasan dapur catering diperketat. Sama seperti jamaah haji yang dilindungi dengan standar internasional, siswa sekolah pun berhak mendapatkan perlindungan yang sama.