Maros – reaksipress.com – Panitia persiapan “Maudu Kalabbirang” keempat menggelar rapat koordinasi dan silaturahim di Balla Lompoa Kassi Kebo, Maros, Jum’at (02/08/2024)
Acara yang mengusung tema “Appakalabbiri Kalabbirang, Wujud Refleksi Sikap Masyarakat Butta Salewangan” juga akan melibatkan berbagai organisasi masyarakat besar Islam yang ada di Kabupaten Maros.
Sayyid Muh. Danial Assaggaf Puang Rani, selaku pembina ‘Maudu Ada’ dalam sambutannya mengatakan bahwa beberapa organisasi Islam siap mengambili bagian dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Alhamdulillah, kegiatan Maudu Kalabbirang yang keempat ini tidak lagi hanya melibatkan lembaga-lembaga seni dan budaya, akan tetapi dua organisasi keislaman besar yaitu NU dan DDI, siap membangun sinergi untuk memelihara nilai-nilai budaya dan syiar agama dan ini sangat penting untuk pengenalan budaya dan adab sejak dini kepada anak-anak.” papar pria yang akrab disapa Puang Rani tersebut.
Sementara Raja Marusu, Abd. Waris Karaeng Sioja, selaku tuan rumah menyambut baik segala bentuk persiapan acara ‘Maudu Ada’ dan mendukung keterlibatan semua pihak dalam acara ini.
Karaeng Sioja begitu beliau biasa disapa, juga menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan PC NU Maros dan PD. DDI Maros dalam ‘Maudu Ada’ kali ini.
“Tentu kami sangat berbahagia dengan kehadiran saudara-saudara kita semua, karena untuk menjaga ade dan syiar diperlukan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak,” jelasnya.
Karaeng Sioja juga membeberkan bahwa beberapa komunitas besar diantaranya Kerukunan Keluarga Arung Sulawesi Selatan dan Gallarang Kaemba telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung ‘Maudu Ada’.
“Bahkan dua ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang ada di Marauke dan Ternate siap berpartisipasi dalam acara besar ini” Pungkas Raja Marusu.
Puncak acara kegiatan’Maudu Ada’ akan dilaksanakan pada 26 September 2024, atau bertepatan dengan 22 Rabiul Awal 1446 Hijriah dalam penanggalan Islam.
Rencananya, kegiatan ‘Mauda Ada’ ini akan digelar selama tiga hari dengan berbagai kegiatan seperti, Kirab Maudu Kalabbirang, seminar kebudayaan,pameran pusaka, mattompang, mempo sipatangngari dan beberapa pementasan seni oleh sanggar seni yang ada di Kabupaten Maros.
Kegiatan ‘Maudu Ada Kalabbirang’ ini diharapkan menjadi momen silaturahmi masyarakat Maros dan juga menjadi sarana syiar dan penguatan nilai- nilai kearifan budaya lokal.