Jakarta – reaksipress.com – Tragedi meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang tewas setelah tertabrak mobil taktis Brimob, menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Affan dikenal sebagai anak muda pekerja keras yang sehari-hari menghidupi orang tuanya dari hasil menarik ojol.
Di sisi lain, kepolisian juga menghadapi ujian berat. Kompol Cosmas Kaju Gae, perwira Brimob Polda Metro Jaya, resmi diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) usai dinyatakan terlibat dalam insiden tersebut. Enam anggota lainnya juga ikut terseret dalam kasus ini.
Majelis Sidang Etik yang berlangsung di Gedung TNCC Polri, Rabu (3/9), menegaskan bahwa sanksi ini adalah bentuk tanggung jawab institusi. Namun, di balik keputusan itu, tersimpan kisah pahit bagi para anggota Brimob yang sedang menjalankan tugas negara dan akhirnya harus kehilangan karier mereka.
Pengamat kepolisian menilai, tragedi ini harus menjadi momentum bagi Polri untuk memperketat standar operasional prosedur (SOP), khususnya dalam penggunaan kendaraan taktis di lapangan. Kehati-hatian, pengendalian emosi, serta pemahaman situasi dinilai penting agar tindakan aparat tidak menimbulkan korban jiwa.
Luka keluarga Affan dan nasib para anggota Brimob kini sama-sama menjadi pelajaran berharga. Perbaikan sistem dan pelatihan diharapkan mampu mencegah peristiwa serupa terulang di masa mendatang.