Catatan Ketua PWRI Kabupaten Maros
Opini – reaksipress.com – Para pekerja berusia 40 hingga 50 tahun yang terjerat dalam labirin kontrak kerja atau outsourcing seringkali merasakan pahitnya kenyataan hidup. Di usia yang seharusnya menikmati kestabilan karier, mereka justru dihadapkan pada ketidakpastian yang mencekik. Jangan pernah bermimpi tentang tangga karier yang menanjak, karena bagi mereka, gaji UMP dan jam kerja yang membentang panjang sudah menjadi harga mati yang tak bisa ditawar.
Ironisnya, kesalahan kecil saja bisa berujung pada pemecatan sepihak, tanpa ada ruang untuk kebijaksanaan atau pertimbangan kemanusiaan. Bahkan, tak sedikit yang harus berjibaku dengan jam kerja hingga 12 jam sehari, menguras fisik dan mental tanpa ada kompensasi yang setimpal.
Di tengah kondisi ekonomi yang kian menantang, sekadar bertahan hidup bersama keluarga saja sudah merupakan perjuangan yang luar biasa. Bagaimana mungkin mereka bisa memikirkan masa depan yang lebih baik jika setiap hari diisi dengan tekanan kerja dan ketidakpastian?
Pemerintah, sebagai pemangku kebijakan dalam urusan ketenagakerjaan, sudah seharusnya membuka mata dan telinga lebar-lebar. Kesejahteraan para pekerja kontrak dan outsourcing, terutama mereka yang berada di usia produktif akhir, perlu dikaji ulang secara mendalam. Hak-hak dasar seperti hari libur yang layak pun seolah menjadi barang mewah yang sulit mereka gapai.
Sudah saatnya kita merenungkan kembali, apakah sistem kerja yang mengeksploitasi tenaga kerja tanpa memberikan jaminan kesejahteraan ini masih relevan di era modern? Para pekerja bukan sekadar mesin penghasil keuntungan, mereka adalah manusia dengan harapan, impian, dan keluarga yang harus dinafkahi.
Perusahaan pun perlu menyadari bahwa memperlakukan pekerja dengan adil dan manusiawi bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga investasi jangka panjang. Karyawan yang dihargai dan sejahtera akan lebih produktif dan loyal.
Mari kita bersama-sama menyuarakan keprihatinan ini dan mendorong perubahan yang lebih baik bagi para pekerja kontrak dan outsourcing di negeri ini. Jangan biarkan usia senja mereka diisi dengan keputusasaan dan ketidakadilan.