Maros – reaksipress.com – Tidak lama lagi, masyarakat Kabupaten Maros akan mengikuti perhelatan penting dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Meskipun beberapa tahapan telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Maros, namun suasana politik yang hangat yang biasa menyertai Pilkada di semua belum terasa sepenuhnya.
Berbeda dengan perhelatan sebelumnya pada tahun 2019 yang diikuti oleh tiga pasangan calon, dimana perang baliho, spanduk, hingga perang meme di media sosial begitu sengit.
Namun, perhelatan kali ini menjadi sorotan karena hingga saat ini belum terdengar manuver-manuver politik dari calon-calon lain selain pasangan petahana.
Bahkan, beberapa pihak memprediksi bahwa petahana akan menghadapi tantangan “kotak kosong”. Dan Prediksi ini semakin menguat karena tidak ada calon bupati yang melakukan manuver politik atau berkomunikasi dengan partai politik.
Sementara sang petahana, telah melakukan langkah agresif dengan mendaftarkan diri di hampir semua partai politik, padahal telah memiliki modal 12 kursi di DPRD Maros dan 6 kursi pendampingnya.
Situasi politik yang dingin di Kabupaten Maros ditengarai ini terbentuk, pasca Pemilihan Legislatif 2024, dimana apa yang terjadi pada pertarungan para calon legislatif menjadi takaran awal untuk maju menantang petahana.
Pasangan incumbent juga semakin digdaya ketika beberapa lembaga survey menempatkan mereka di posis teratas jauh meninggalkan pigur-pigur yang diprediksi akan menantang mereka.
Indikasi kuat tentang kemungkinan kotak kosong juga semakin menguat setelah petahana telah mengantongi beberapa rekomendasi dukungan dari beberapa partai politik, yang secara otomatis mengunci langkah bagi calon ‘mendadak’ untuk maju menantang mereka.