Opini – reaksipress.com – Aksi demonstrasi yang belakangan ini terjadi memang menyisakan tanda tanya besar. Di satu sisi, ribuan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan dengan niat menyampaikan aspirasi. Suara rakyat yang lama tak terjawab akhirnya meledak jadi gelombang protes. Itu wajar, karena demokrasi memang memberi ruang untuk bersuara.
Namun, situasi berubah tidak wajar ketika aksi yang awalnya damai mendadak ricuh. Bom molotov, alat pemotong besi, hingga pembakaran fasilitas umum muncul tanpa kendali. Di sinilah publik mulai bertanya: apakah semua ini murni aspirasi rakyat, atau ada kuda hitam yang menunggangi?
Fenomena seperti ini bukan hal baru. Setiap gejolak sosial, selalu ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi demi kepentingannya. Aspirasi rakyat jadi sah, tapi wajah demo tercoreng oleh ulah provokator.
Masyarakat harus jernih melihat, aparat harus adil bertindak, dan pemerintah wajib cepat merespons. Karena bila aspirasi terus diabaikan, celah untuk kuda hitam akan selalu terbuka.
Pesannya sederhana: dengarkan rakyat, jangan beri ruang bagi penunggang gelap yang hanya ingin melihat bangsa ini kacau.