Maros – reaksipress.com – Jalan Poros Maros-Bone, tepatnya di Dusun Kappang, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, mengalami ambles sejak Sabtu, 21 Desember 2024. Kondisi kerusakan jalan semakin memburuk pada Rabu, 25 Desember 2024. Jalan ini sebelumnya merupakan bagian dari proyek pelebaran jalan nasional, namun kini mengalami kerusakan serius dengan talud yang juga ikut bobol.
Camat Cenrana, Ismail Majid, mengungkapkan bahwa amblesnya jalan hampir bersamaan dengan banjir bandang yang melanda wilayah Cenrana dan Camba. “Sebagian badan jalan sudah dipasangi garis polisi agar tidak dilintasi pengendara,” jelasnya. Pihak kecamatan juga telah melaporkan kejadian ini kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan untuk segera ditindaklanjuti.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Maros, Iptu Kamaluddin, menyebutkan bahwa jalan yang ambles memiliki panjang sekitar 20 meter. Meski masih bisa dilalui, jalur tersebut kini diberlakukan sistem buka-tutup untuk mengatur lalu lintas.
“Ada 12 orang Satgas Kappang dan 3 personel lalu lintas yang siaga di posko Natal dan Tahun Baru di Kappang. Mereka bertugas mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan pengendara,” kata Iptu Kamaluddin.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sulsel, Malik, memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan perbaikan jalan yang ambles. “Penyebab utama kerusakan adalah curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur wilayah ini. Kami juga sedang mengevaluasi kondisi konstruksi jalan,” ungkapnya.
Malik menambahkan bahwa tim teknis telah dikerahkan untuk memeriksa lebih detail penyebab kerusakan, termasuk dugaan adanya kelemahan pada konstruksi. “Saat ini, pengecekan masih berlangsung,” imbuhnya.
Selain di Dusun Kappang, pantauan di lapangan menemukan kerusakan lain di kawasan Hutan Karaenta. Beberapa bagian jalan di area tersebut mulai menunjukkan retakan yang cukup besar, menambah kekhawatiran bagi pengguna jalan. Dengan cuaca ekstrem yang masih terjadi, pengguna jalan dihimbau untuk lebih berhati-hati saat melintasi kawasan ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait curah hujan tinggi di wilayah Sulawesi Selatan yang diperkirakan masih berlangsung hingga awal Januari 2025. Hal ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di beberapa titik, termasuk ruas jalan utama seperti Jalan Poros Maros-Bone.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas konstruksi jalan nasional, terutama di wilayah rawan bencana. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah cepat dan komprehensif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keselamatan masyarakat.