Jakarta – reaksipress.com – Pemerintah terus mendorong program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu strategi utama dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi persaingan global. Tidak hanya sekadar membangun fasilitas modern, revitalisasi SMK kini difokuskan pada peningkatan kompetensi guru agar mampu mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi dan menjadi pencipta lapangan kerja (job creator).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa guru adalah kunci dari transformasi pendidikan vokasi. “Fasilitas boleh canggih, tapi tanpa guru yang profesional, berintegritas, dan mampu menguasai teknologi, maka tujuan besar ini tidak akan tercapai,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Revitalisasi SMK meliputi penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, peningkatan sertifikasi keahlian siswa, serta memperkuat kerja sama dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Harapannya, lulusan SMK tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi mampu membuka lapangan kerja baru sesuai dengan keahlian mereka.
Program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda ditargetkan menjadi tulang punggung pembangunan nasional. Dengan dukungan penuh dari para guru dan keterlibatan industri, pemerintah optimistis SMK bisa menjadi motor penggerak lahirnya generasi inovatif, kreatif, dan mandiri.
Revitalisasi ini diharapkan tidak hanya melahirkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga wirausahawan muda yang mampu bersaing di tingkat lokal maupun global.