Maros – reaksipress.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengunjungi Taman Arkeologi Leang-leang di Maros pada Selasa, 14 Januari 2025. Dalam kunjungannya, Fadli melihat langsung pusat informasi yang menyajikan replika serta informasi mengenai penemuan artefak, fosil, hingga lukisan bersejarah yang ditemukan di kawasan ini. Ia juga menyaksikan dan turut serta dalam pertunjukan melukis tangan ala zaman prasejarah, yang menggambarkan kehidupan manusia purba di masa lalu.
Bupati Maros, Chaidir Syam, turut hadir dalam kesempatan tersebut. Dalam pernyataannya, Fadli Zon mengungkapkan kekagumannya terhadap situs bersejarah yang memiliki lukisan purba berusia hingga 52 ribu tahun ini. Ia menekankan, “Situs ini membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Lukisan purba di sini jauh lebih tua dibandingkan dengan situs terkenal lainnya, seperti Petra di Yordania atau Pompeii di Italia.”
Fadli Zon berharap masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk mengunjungi Taman Arkeologi Leang-leang. Menurutnya, situs ini tidak hanya penting sebagai warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata internasional. “Di sini terdapat gua-gua dan gugusan karst terpanjang yang membentang di Maros dan Pangkep. Suasananya luar biasa dan potensial untuk dijadikan destinasi budaya, arkeologi, serta wisata internasional,” ujar Fadli.
Mantan anggota DPR RI itu juga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap situs bersejarah ini. Ia mendesak agar kawasan gua di Leang-leang segera ditetapkan sebagai cagar budaya untuk mencegah kerusakan akibat aktivitas manusia, seperti penambangan. “Jangan sampai situs-situs ini terganggu atau rusak karena eksploitasi. Dengan ditetapkan sebagai cagar budaya, pelestarian bisa lebih mudah dilakukan,” tegas Fadli.
Selain itu, Fadli Zon mendukung pengembangan Taman Arkeologi Leang-leang melalui berbagai kegiatan budaya, seperti festival budaya dan kolaborasi dengan pelukis internasional untuk merespons lukisan purba yang ada di situs tersebut. Ia juga menambahkan, “Kementerian Kebudayaan akan terus melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ini, termasuk menjadikannya bagian dari diplomasi budaya dunia.”
Di kawasan Maros-Pangkep, sejauh ini telah ditemukan lebih dari 725 lukisan purba dengan berbagai penamaan lokal, yang semakin memperkaya catatan sejarah manusia. Taman Arkeologi Leang-leang kini dipandang sebagai salah satu warisan peradaban manusia yang sangat penting, yang layak dilindungi dan diperkenalkan ke dunia.
Ke depannya, Fadli berharap kawasan ini akan menjadi ikon baru dalam upaya pelestarian budaya dan sejarah Indonesia yang bisa memberikan dampak positif bagi pariwisata dan pendidikan sejarah global. (red)