Maros – reaksipress.com – Komandan Lapangan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., menghadiri peluncuran “Gau Maraja” di Taman Purbakala Leang-Leang, Maros, pada Sabtu (3/4/2025).
Kehadiran orang nomor satu di Manis Hasanuddin menjadi isyarat kepedulian mendalam dan komitmen nyata TNI Angkatan Udara dalam menjaga serta mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Sulawesi Selatan.
Peluncuran “Gau Maraja” yang dilakukan Bupati Maros, Dr. H.A.S Chaidir Syam, S.IP., M.H., merupakan inisiatif brilian untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan warisan sejarah yang tersembunyi di situs prasejarah Leang-Leang.
Situs yang terkenal dengan lukisan dinding gua purbakala ini kini semakin diperkaya dengan agenda kebudayaan yang menampilkan seni, tradisi, dan sejarah masyarakat Maros.
Keberadaan Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto di tengah acara ini mengirimkan pesan yang jelas: TNI AU tidak hanya menjaga kedaulatan udara, tetapi juga turut serta dalam melestarikan identitas bangsa yang berakar pada kekayaan budayanya.
Apresiasi yang beliau sampaikan terhadap terselenggaranya “Gau Maraja” menegaskan pandangan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan sebuah momentum krusial untuk memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap warisan leluhur.
“Peluncuran Gau Maraja bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan leluhur. Taman Purbakala Leang-Leang adalah simbol kekayaan sejarah bangsa yang harus kita jaga bersama,” tegas Danlanud Hasanuddin.
Bagi para pelaku wisata, keterlibatan tokoh penting seperti Danlanud Hasanuddin dalam acara budaya ini adalah sinyal positif. Hal ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata dapat berjalan beriringan, bahkan saling memperkuat.
“Gau Maraja” sendiri menjadi representasi dari upaya konkret untuk mengemas warisan budaya Maros menjadi sebuah atraksi yang menarik. Dengan menampilkan seni pertunjukan, tradisi lisan, dan berbagai aspek budaya lokal lainnya, “Gau Maraja” diharapkan dapat menjadi magnet yang kuat bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik dan mendalam.
Langkah Danlanud Hasanuddin menghadiri peluncuran “Gau Maraja” adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara kekuatan militer dan pelestarian budaya dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan pariwisata.